Langsung ke konten utama

Merawat Masa Depan Bahari: 17 Anggota Muda LEPPAMI HMI Cabang Malang Gelar Penanaman Mangrove di Estuari Bajul Mati

Foto bersama 17 Anggota Leppami HMI Cabang Malang sesuai melaksanakan penanaman Mangrove
(Dok: Fiko/Lapmihmimalang)

Malang, LAPMI — Lembaga Pengembangan Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) Cabang Malang menggelar aksi nyata konservasi lingkungan yang mendebarkan di kawasan muara selatan Malang. Sebanyak 17 Anggota Muda LEPPAMI Cabang Malang yang baru saja disahkan pada hari yang sama di Sungai Alas Bajul, langsung dihadapkan pada tugas perdana mereka: menanam pohon mangrove di Sungai Bajul Mati, Desa Sidodadi, Gedangan, pada Ahad (16/11/2025).

Aksi yang penuh semangat ini menjadi penanda dimulainya kiprah anggota baru LEPPAMI. Mereka membuktikan bahwa status keanggotaan bukan hanya tentang seremonial, melainkan tentang tanggung jawab dan kontribusi langsung terhadap alam.

Pelantikan dan Aksi Nyata: "Kita Tanam, Kita Jaga" Proses pelantikan 17 anggota muda tersebut berlangsung khidmat dan ditutup dengan Pembacaan SK (Surat Kelulusan) Anggota Muda Leppami Ke- VIII untuk menjunjung Tinggi Kode Etik Pecinta Alam serta Tujuan Leppami dalam pengabdian kepada masyarakat dan kelestarian alam. Tepat setelah upacara pengesahan selesai, rombongan Anggota Muda didampingi para senior langsung bergerak menuju area lumpur di tepi Sungai Bajul Mati.

Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (Bakornas LEPPAMI) Pengurus Besar HMI (PB HMI) memberikan apresiasi sekaligus secara langsung mendampingi serangkaian kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh LEPPAMI Cabang Malang pada Latihan Khusus (DIKLATSUS) untuk penguatan kaderisasi. "Kami sangat bangga dengan inisiatif LEPPAMI Cabang Malang. Aksi penanaman mangrove ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan kontribusi konkret kader HMI dalam menjaga ekosistem pesisir, menanggulangi abrasi, dan mendukung agenda global mitigasi perubahan iklim". ujar SUPYAN (Direktur Bidang PAO Bakornas LEPPAMI PB HMI).

Direktur Utama LEPPAMI Cabang Malang Mijar Alif Fahmi menjelasakan Aksi Lapangan; "Penanaman Mangrove Sebagai Identitas Gerakan Konservasi LEPPAMI Pada aspek praktik lapangan, Diklatsus tahun ini menghadirkan inovasi penting melalui Aksi Lapangan: Penanaman Mangrove sebagai Identitas Gerakan Konservasi LEPPAMI. Kegiatan ini menjadi pembeda dari diklatsus-diklatsus sebelumnya yang lebih banyak berfokus pada pendakian gunung. Tahun ini LEPPAMI menegaskan bahwa gerakan pecinta alam tidak boleh berhenti pada eksplorasi alam, tetapi harus mampu memberikan kontribusi langsung terhadap pemulihan ekosistem. Penanaman mangrove menjadi simbol komitmen itu. Mangrove memiliki manfaat besar bagi keberlanjutan lingkungan: menjaga garis pantai dari abrasi, menjadi habitat biota laut, meningkatkan penyerapan karbon, serta mendukung perekonomian lokal melalui ekowisata dan budi daya lingkungan pesisir. Dengan demikian, aksi ini bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan bentuk implementasi nyata dari ilmu yang peserta pelajari selama diklatsus." tegasnya.

Membentengi Pesisir Gedangan Desa Sidodadi, yang memiliki kawasan muara dan pesisir, menjadi fokus kegiatan ini mengingat rentannya area tersebut terhadap abrasi. Dengan langkah sigap dan penuh lumpar, 17 Anggota Muda tersebut menanam ratusan bibit mangrove jenis bakau.

Seorang Anggota Muda yang baru dilantik, Govin Aditia, selaku peserta penanaman mangrove menyatakan bahwa, "Serangkaian acara penanaman mangrove di area sunggai bajul mati desa sidodadi ini merupakan langkah konkrit dari Leppami cabang malang, dimana penanaman mangrove di area sungai payau atau tempat bertemunya air laut dan air tawar bertemu guna memperkuat ekologis estuari, karna wilayah ini rentan terhadap erosi" ungkapnya sembari membersihkan lumpur di tangannya.

Aksi penanaman pohon mangrove ini diharapkan tidak hanya menguatkan benteng alam Bajul Mati, tetapi juga menjadi tradisi LEPPAMI untuk terus mencetak generasi muda yang berintegritas dan peduli terhadap isu lingkungan, khususnya di wilayah Malang Raya.


Pewarta : Taufiqurrahman (Kemas)
Editor     : Amrozi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PENYUMBANG DOSA DALAM DEMOKRASI INDONESIA

  Sahidatul Atiqah (Jihan) Departemen PSDP HMI  Komisariat Unitri Pada hakikatnya perguruan tinggi memiliki posisi strategis, yaitu menjadi instrumen mencerdaskan kehidupan bangsa.  Dari perguruan tinggi lahir generasi-generasi penerus yang berkapasitas baik untuk membangun dan meneruskan estafet kepemimpinan bagi sebuah bangsa. Selain itu perguruan tinggi memiliki tugas dan peran yang termuat dalam Tri Dharma salah satunya adalah pengabdian, perguruan tinggi memiliki ruang lingkup pengabdian yang luas, termasuk dalam ranah politik dan demokrasi yang membutuhkan kontribusi dari pihak-pihak terkait di perguruan tinggi. Dengan kata Lain kampus tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu tetapi juga menjadi garda terdepan dalam membentuk pemikiran kritis dan berpartisipasi aktif dalam mengawal demokrasi. Kampus tidak boleh mengabaikan keterlibatan dalam isu politik. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam mengawasi, mengawal, dan m...

Membongkar Mitos: Perpeloncoan dan Pembulian dalam Diklat Jurusan Bukanlah "Pembentukan Mental"

Nazia Kamala Kasim  (Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik 2025 Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang) Malang, LAPMI - Musim penerimaan mahasiswa baru seharusnya menjadi masa-masa yang paling dinantikan: dipenuhi janji-janji persahabatan, eksplorasi ilmu, dan langkah awal menuju kemandirian. Namun, bagi ribuan mahasiswa baru di berbagai institusi, euforia itu seringkali harus dibayar mahal. Di balik foto-foto ceria dan slogan "solidaritas," tersimpan cerita sunyi tentang bentakan, intimidasi, dan tugas-tugas merendahkan yang terjadi dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau orientasi kampus. Sejatinya, kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) atau orientasi kampus seharusnya menjadi sarana yang menyenangkan untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan akademik dan sosial. Namun, harapan ini seringkali pupus karena maraknya perpeloncoan (hazing) dan pembulian (bullying) di banyak institusi, yang justru meninggalkan dampak negatif secara mental ...

Demi Party di Yudisium, Kampus UIBU Malang Poroti Mahasiswa

  Kampus UIBU Malang dan Surat Edaran tentang Pelaksanaan Yudisium Malang, LAPMI - Universitas Insan Budi Utomo Malang yang biasa disebut kampus UIBU akan menggelar acara yudisium dengan tarif 750.000. Sesuai informasi yang beredar yudisium tersebut akan digelar pada hari Rabu (14 Agustus 2024) dan akan dikonsep dengan acara Party/Dj. Hal tersebut membuat kontroversi di kalangan mahasiswa UIBU lantaran transparansi pendanaan yang tidak jelas dan acara yudisium yang dikonsep dengan acara party/DJ. Salah satu mahasiswa berinisial W angkatan 2020 saat diwawancarai mengatakan bahwa Yudisium yang akan digelar sangat tidak pro terhadap mahasiswa dan juga menyengsarakan mahasiswa dikarenakan kenaikan pembayaran yang tidak wajar dan hanya memprioritaskan acara Party/Dj. “Yudisium yang akan digelar ini konsepnya tidak jelas dan tidak pro mahasiswa, tahun lalu tarifnya masih 500.000 tapi sekarang naik 250.000 menjadi 750.000, teman-teman kami tentu banyak yang merasakan keresehan ini. Pihak...