Wujud Komitmen Mahasiswa terhadap Masyarakat Pesisir dan Mitigasi Bencana Berbasis Teknologi, HIMATASKA UPI Gelar Desa Binaan 2025
Malang, LAPMI - Pulau Panjang, 10 Agustus 2025 Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Kelautan (HIMATASKA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali melaksanakan program Desa Binaan 2025 sebagai wujud nyata komitmen mahasiswa terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir dan mitigasi bencana berbasis teknologi. “Tahun ini, HIMATASKA mengusung dua program utama, yaitu diversifikasi olahan ikan guna menurunkan angka stunting serta pembuatan peta tematik jalur evakuasi simulasi banjir rob yang dilengkapi dengan pemasangan plang petunjuk jalur evakuasi di titik-titik strategis” ujar Paris selaku ketua pelaksana kegiatan Desa Binaan 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 10–15 Agustus 2025 di Desa Pulo Panjang, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Program peta tematik jalur evakuasi dan simulasi banjir rob dilakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana pesisir. Peta tematik ini disusun dengan dukungan teknologi sistem informasi geografi (SIG) menggunakan ArcGIS Pro dan Avenza Maps, sehingga dapat diakses secara praktis oleh warga maupun pemangku kepentingan. Sebagai bentuk dukungan nyata, pemasangan plang jalur evakuasi dilaksanakan berkat kontribusi dari BPBD Kabupaten Serang yang turut serta mendukung program mitigasi bencana berbasis masyarakat. Sosialisasi dihadiri oleh warga setempat yang antusias mengikuti jalannya kegiatan, mulai dari pemaparan materi mengenai bahaya banjir rob, cara membaca peta evakuasi, hingga simulasi langsung jalur evakuasi menuju titik aman. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya para ibu - ibu, menjadi bukti bahwa kesadaran kolektif dalam menghadapi bencana pesisir dapat dibangun melalui pendekatan edukatif yang sederhana, aplikatif, dan melibatkan banyak pihak.
Memasuki hari berikut rangkaian kegiatan, HIMATASKA melanjutkan program dengan mengadakan sosialisasi sekaligus praktik langsung mengnai program diversifikasi olahan ikan difokuskan pada pelatihan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, dalam mengolah hasil perikanan menjadi produk makanan sehat, praktis, dan bernilai gizi tinggi. Pada kegiatan sosialisasi ini juga dilakukan praktek langsung pembuatan olahan ikan yang diberi nama Fishbar sebagai contoh produk inovatif yang dapat dikembangkan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu PKK secara aktif berpartisipasi sejak awal hingga akhir sesi. Antusiasme mereka terlihat dari keinginan mencoba resep baru, dan berdiskusi mengenai variasi produk. sehingga selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi ikan, juga menghadirkan keterampilan praktis yang dapat menjadi solusi lokal dalam menekan angka stunting di Desa Pulo Panjang. Sekretaris Desa Pulo Panjang, Feriyanto, menyampaikan bahwa “Program yang dibawakan HIMATASKA sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Pulo Panjang. Seperti inovasi diversifikasi olahan ikan Fishbar yang sangat baik untuk kegiatan ibu-ibu PKK, karena mampu mengolah hasil tangkapan menjadi produk yang unik dan disukai anak-anak. Selain itu, adanya peta tematik banjir rob juga membantu warga mengetahui posisi yang aman ketika musibah tersebut datang,” ujarnya.
Ibrahim selaku kepala departemen Pengabdian Masyarakat berkata bahwa “Melalui integrasi pemberdayaan masyarakat pesisir dan mitigasi bencana berbasis teknologi, HIMATASKA berkomitmen menghadirkan dampak nyata yang dapat langsung dirasakan oleh Masyarakat” ujar Ibrahim. Kegiatan Desa Binaan 2025 dilaksanakan dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan pemangku kepentingan terkait. Pelibatan berbagai unsur masyarakat dalam program ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi dapat berjalan beriringan dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini menjadi langkah konkret untuk memberdayakan masyarakat lokal sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir yang memiliki peran penting bagi keseimbangan lingkungan.
SATU ASA, SATU RAGA, DEMI TASKA, HIDUP MAHASISWA!
Editor : Taufiqurrahman

Komentar
Posting Komentar