Malang, LAPMI - Kejadian nahas menimpa Ahmad Fauzi salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Koordinator Komisariat Nasional, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang dipukul oleh oknum mahasiswa Teknik Sipil dalam acara Suksesi Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang, Rabu (25/10/2023).
Kronologi pemukulan tersebut dipicu dari terjadinya adu argumentasi di dalam forum yang menyebabkan salah satu oknum pengurus yang dievaluasi tidak terima dan melayangkan pukulan kepada korban saat terjadinya chaos
"Ketika kita di dalam forum itu terjadi adu argumentasi, nah lawan dalam adu argumentasi ini malah tidak memukul saya, orang di luar dari dialog perdebatan itu yang malah tiba-tiba memukul tanpa sebab, kemungkinan yang menyebabkan pelaku memukul saya karena dia merupakan salah satu pengurus yang saat itu kami evaluasi" ungkap Fauzi (Korban Pemukulan)
Korban juga mengaku saat terjadinya chaos, ia tidak berada di antara massa yang terlibat dalam chaos tersebut, namun dirinya tiba-tiba dipukul oleh pelaku.
"Saat terjadinya chaos posisi saya tidak diantara orang chaos itu, dan malah tiba-tiba dipukul" ucap Fauzi.
Akibat dari pemukulan tersebut korban mengalami luka di beberapa bagian yang terkena pukulan
"Efek dari pemukulan itu rahang saya terasa tergeser sedikit, kemudian bibir saya pecah dan gigi geraham atas patah" tambahnya.
Diketahui hingga saat ini pihak HMI Koordinator Komisariat (Koorkom) Nasional ITN bersama korban sudah mencoba melapor ke pihak kepolisian dan masih menunggu tindakan selanjutnya.
"Beberapa jam pasca kejadian, kita langsung ke Polresta Malang Kota untuk melaporkan kasus pemukulan ini, akan tetapi belum ada kejelasan yang pasti terkait kapan kasus ini akan ditindak lanjuti, kita tunggu satu dua hari ke depan" pungkas Muqaddim Djakra (Ketua Umum HMI Koorkom Nasional ITN Malang).
Muqaddim juga menegaskan untuk terus mendesak pihak kepolisian agar sesegera mungkin turun tangan menyelesaikan kasus tersebut .
"Hingga saat ini kami terus mendesak pihak kepolisian agar sesegera mungkin turun tangan menyelesaikan kasus ini, karena yang dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama jika kasus semacam ini tidak dapat diselesaikan dengan cepat" tegas Muqaddim.
Penulis: RJB
Editor: Reny Tiarantika
Komentar
Posting Komentar