Langsung ke konten utama

Pengaruh Budaya Populer

M. Yusuf Kelirey/ Direktur LSMI Cabang Malang

Malang, LAPMI - Signifikansi sosial budaya popular di jaman modern dapat dipetakan melalui signifikansi budaya massa, lahirnya media massa semangkin meningkat di masyarakat penjuruh dunia memberi pengaruh besar terhadap budaya popular dari masa ke masa. Ke masifan media massa memberi gagasan semakin meningkatnya komersialisasi budaya dan hiburan menimbulkan berbagai permasalahan, kepentingan dan perdebatan-perdebatan yang sering terjadi. Perkembangan gagasan budaya massa terjadi pada dasawarsa tahun 1920-an dan 1930-an, bisa dipandang sebagai sebuah histori dari prespektif-prespektif yang berkaitan dengan budaya populer. Implikasi yang berkaitan dengan gagasan budaya populer secara gambling di sampaikan Williams, merujuk pada “pergeseran sudut pandang” antara abad ke 18 dan abad ke 19 yaitu:

Populer di pandang dari sudut pandang dari orang (pribadi) bukannya mereka yang mencari persetujuan atau kekuasaan. Sekalipun demikian, pengertian awal tidaklah mati. Budaya populer bukan di identifikasi oleh masyrakat tapi oleh pribadi orang, dan masih menyandang dua makna kuno: jenis karya inferior (rendah) (sastra populer, pers populer yang dibedakan dengan pers berkualitas). Dan karya yang secara sengaja dibuat agar disukai orang, (jurnalis populer dibedakan dengan jurnalis demokratik, atau hiburan populer), maupun pengertian modern yang di sukai banyak orang, yang tentunya banyak kasus bertumpang tindih dengan pengertian lama. Pengertian mutakhir budaya populer sebagai kebudyaan yang sebenarnya dibuat oleh orang-orang untuk kepentingan mereka sendiri yang sama sekali berbeda dengan semua pengertisn diatas. Pengertian ini sering kali digantikan pada masa lalusebagai budaya masyarakat, tapi pengertian ini juga merupan salah satu penekanan modern yang penting (Williams 1976).

Persoalan-persoalan gagasan atau perprespektif masalah budaya populer yang masih di perdebatkan dalam kajian-kajian yang diadakan, namun masalah tersebut mendapat perhatian tertentu dari berbagai perdebatan budaya populer yang mulai berkembang dari tahun 1920-an dan 1930-an keatas ini merupakan titik balik penting dalam kajian budaya populer, tapi kenyataannya budaya populer nyaris dapat di produksi dengan cara terbatas oleh orang-orang tertentu.

Pengaruh budaya populer sangat signifikan di berbagai bangsa terutama Indonesia, budaya massa memberi peran besar sehingga pengaruh budaya populer di terima baik dan berkembang pesat di lingkungan masyakat hingga saat ini di pengaruhi oleh beragam budaya massa, khususnya msifnya teknologi yang mengjangkau semua wilayah. Disisi lain keberadaan budaya populer menjadi hiburan yang tidak bisa di jawetahkan, oleh karena keberadaan budaya populer berisiko memberi dorongan perubahan lantaran tidak ada sosialisasi sebelumnya.

Keberadaan budaya populer bisa dikatakn sebagai bagian dari produk dari masyakat yang terpengaruh oleh insdustri dimana pemaknaan hasil yang ditampilkan dalam jumlah besar yang kerap kali melibatkan teknologi dan produksi, disbustribu masal oleh perusahaan-perusahaan yang terjangkau memberi profit bagi suatu negara yang mempubyai pengaruh besar di mata masyarakat luas. Contoh dari budaya populer adalah sebagai berikut:

  1. Film - Industri perfilman menjadi bagian dari pada budaya populer yang menampilkan beragam adegan dari aksi hingga adegan yang tak senono, yang di gandrungi oleh masyarakat luas. Contohnya film Hollywood dari amerika serikat yang memikat masyarakat dengan adegan-adegan tertentu.
  2. K-PopBudaya populer yang sangat memikat di kalangan masyarakat terutama para kaum muda, budaya k-pop sebagai bagian daripda arti budaya yang kerapkali memiliki daya pigat dan pengikut terbanyak dari masyarakat Indonesia, mulai dari music yang ditampilkan sampai pada tarian yang di pertontonkan. Krontas saja realitas social seperti ini menjadi bagian dari kehidupan saat ini.
  3. PekerjaanRanah ekomi yang berhubungan erat dengan budaya populer misalnya saja banyak masyakat yang bekerja melalui media social seperti halnya selebgram fenomena soaial menjadi selebgram melalui aplikasi Instagram di gandrungi oleh masyarakat luas pada umumnya.
  4. Gaya Hidup -  Gaya hidup yang berkembang juga menjadi salah bentuk nyata dari budaya populer sering kali di pengaruhi oleh tren gaya berpakain (fashion), contohnya seperti pakain aksesoris tertentu yang di populerkan oleh selebriti yang kemudian di ikuti oleh masyarakat luas. Dari penjalasan pengaruh budaya populer diatas tidak terlepas dari dari piha-pihan tertentu yang mempunyai peran penting untuk memanfaatkan pasar bebas demi mengembangkan usaha-usaha atau produk-produk yang dijual secara luas.
Penulis: M. Yusuf Kelirey
Editor: Reny Tiarantika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep

Kader HMI Dipukul Oknum Mahasiswa Teknik Sipil ITN, Bibir Pecah dan Gigi Geraham Patah

Ahmad Fauzi salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Koordinator Komisariat Nasional, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, LAPMI - Kejadian nahas menimpa Ahmad Fauzi salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Koordinator Komisariat Nasional, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang dipukul oleh oknum mahasiswa Teknik Sipil dalam acara Suksesi Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang, Rabu (25/10/2023). Kronologi pemukulan tersebut dipicu dari terjadinya adu argumentasi di dalam forum yang menyebabkan salah satu oknum pengurus yang dievaluasi tidak terima dan melayangkan pukulan kepada korban saat terjadinya chaos "Ketika kita di dalam forum itu terjadi adu argumentasi, nah lawan dalam adu argumentasi ini malah tidak memukul saya, orang di luar dari dialog perdebatan itu yang malah tiba-tiba memukul tanpa sebab, kemungkinan yang menyebabkan pelaku memukul saya karena dia merupakan salah satu pengurus yang saat itu kami evaluasi" un

HMI Cabang Malang Gelar Workshop Tata Kelola & Pengembangan Pariwisata Desa Hijau Berkelanjutan dan Penguatan Ekonomi Lokal Masyarakat Desa

  Penyerahan simbolis Dokumen Modul Pengembangan Pariwisata Desa Hijau Malang, LAPMI -  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Bidang Pembangunan & Pemberdayaan Desa Sukses menyelenggarakan 𝐖𝐨𝐫𝐤𝐬𝐡𝐨𝐩 𝐓𝐚𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐨𝐥𝐚 & 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐫𝐢𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐇𝐢𝐣𝐚𝐮 𝐁𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 𝐋𝐨𝐤𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐃𝐞𝐬𝐚 . Kegiatan tersebut diselenggarakan di Desa Pesanggrahan Kota Batu, sejak Jum’at sampai Minggu, 03-05 November 2023 Bidang Pembangunan & Pemberdayaan Desa (PPDesa) HMI Cabang Malang juga menyerahkan secara simbolis Dokumen Modul Pengembangan Pariwisata Desa Hijau kepada DPRD Kota Batu. Penyerahan secara simbolik ini dilakukan oleh Ketua Bidang PPDesa HMI Cabang Malang kepada DPRD Kota Batu yang diwakili oleh Ketua Komisi A DPRD Kota Batu, Ibu Hj. Dewi Kartika, ST. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut melibatkan jaringan BUMDES dari perwakila