Langsung ke konten utama

Praktik Oligarki dalam Politik Indonesia

Yurotul Aida/ Kader HMI Komisariat Ilmu Sosial UM

Malang, LAPMI - Bagaimana pengaruh praktik oligarki dalam politik terhadap ideologi demokratis Indonesia?

Indonesia merupakan sebuah negara demokrasi terpimpin dengan sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dilaksanakan oleh rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perwakilan) setelah melalui proses pemilihan umum. Namun dalam prakteknya partai politik menjadi satu-satunya lembaga yang mempunyai hak khusus untuk melakukan proses rekrutmen mulai dari proses penjaringan, seleksi pencalonan dan pendaftaran calon kepala daerah dan hanya anggota partai yang bisa menjabat presiden.

Namun, sampai saat ini tidak ada transparasi proses hukum bagaimana tata cara dan prosedur yang dilakukan di tingkat partai politik dalam menerima calon, proses pendaftaran, tata cara seleksi, sistem penilaian ditingkat partai politik untuk menerima atau menolak bakal calon. Dalam praktiknya pencalonan lewat partai politik sering terdistorsi oleh praktek politik oligarki.

Oligarki adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan sekelompok Individu. Sebagai contoh bagaimana partai-partai politik yang mulanya demokratif secara geadual menjadi kurang demokratis. Semakin lama mereka berkuasa dan semakin besar. Jeffrey Winters yang merupakan analisis politik, mengatakan bahwa demokrasi di Indonesia ternyata dikuasai oleh kelompok oligarki, akibatnya sistem demokrasi semakin jauh dari cita-cita serta tujuan untuk memakmurkan rakyat Indonesia.

Ahmad Sanusi dalam Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar Demokrasi (2006), mengemukakan 10 Pilar Demokrasi Konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan UUD 1945, yaitu:
  1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa 
  2. Demokrasi dengan kecerdasan 
  3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat 
  4. Demokrasi dengan rule of law 
  5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara 
  6. Demokrasi dengan hak asasi manusia 
  7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka 
  8. Demokrasi dengan otonomi daerah 
  9. Demokrasi dengan kemakmuran 
  10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Oligarki merupakan pelanggaran pilar-pilar demokrasi. Reformasi ditunggani kepentingan para elit politik. Setelah Orde Baru runtuh, oligarki berpindah dari Soeharto dan kini menguasai partai politik. Semakin kuatnya oligarki sejalan dengan ongkos politik yang semakin mahal.

Tujuan-tujuan awal semakin dimoderatkan (semakin tumpul). Bahwa segelintir rakyat yang menginginkan demokrasi internal akan berakhir dengan kepemimpinan segelintir elit politik. Oligarki merusak tatanan politik Indonesia mulai dari kepentingan politik praktis sampai gerontokrasi.

Cita-cita politik demokrasi Indonesia itu pun hanya menjadi kamuflase demokrasi oligarki yang dijalankan oleh elit politik Indonesia. Hukum menjadi sangat lemah karena KKN, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Oligarki hanyalah alat yang dibuat kelompok elit untuk melipatgandakan kekayaan masing-masing dan akan merusak paradigma ideologis demokrasi bangsa. Sebagai negerasi muda kita seharusnya tidak apatis terhadap isu politik oligarki yang terjadi Indonesia. 

Penulis: Yurotul Aida (Kader HMI Komisariat Ilmu Sosial UM)
Editor: Reny Tiarantika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelar Basic Training LK 1, HMI Komisariat Mulla Shadra Tekankan Aspek Cinta Kader terhadap Organisasi

Dokumentasi: lapmimalang/ Rafindi Malang, LAPMI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  Cabang Malang Komisariat Mulla Shadra mengadakan kegiatan Basic Training Latihan Kader 1 (LK 1). Minggu, (21/03/2021). Kegiatan LK 1 kali ini dilaksanakan di Graha Yakusa Jln. Hasyim Asyari Kec. Pagelaran, dengan mengangkat tema "Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, serta sadar akan fungsi dan perannya dalam organisasi". Kegiatan Basic Training tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Jum'at - Minggu tanggal 19 - 21 Maret 2021 dengan peserta sebanyak 16 orang. Sekretaris pelaksana Mimin Sulastry mengatakan dasar mengangkat tema ini dengan alasan agar kader lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap organisasi dan dapat berproses dengan baik serta kedepannya kader-kader yang telah mengikuti LK 1 ini lebih sadar akan fungsi dan perannya. "Harapan kedepannya kader tetap berproses karena mereka akan menghadapi beberapa macam tantangan karena ini baru permulaan nanti kedep

Kader HMI Dipukul Oknum Mahasiswa Teknik Sipil ITN, Bibir Pecah dan Gigi Geraham Patah

Ahmad Fauzi salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Koordinator Komisariat Nasional, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, LAPMI - Kejadian nahas menimpa Ahmad Fauzi salah satu kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Koordinator Komisariat Nasional, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang dipukul oleh oknum mahasiswa Teknik Sipil dalam acara Suksesi Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang, Rabu (25/10/2023). Kronologi pemukulan tersebut dipicu dari terjadinya adu argumentasi di dalam forum yang menyebabkan salah satu oknum pengurus yang dievaluasi tidak terima dan melayangkan pukulan kepada korban saat terjadinya chaos "Ketika kita di dalam forum itu terjadi adu argumentasi, nah lawan dalam adu argumentasi ini malah tidak memukul saya, orang di luar dari dialog perdebatan itu yang malah tiba-tiba memukul tanpa sebab, kemungkinan yang menyebabkan pelaku memukul saya karena dia merupakan salah satu pengurus yang saat itu kami evaluasi" un

HMI Cabang Malang Gelar Workshop Tata Kelola & Pengembangan Pariwisata Desa Hijau Berkelanjutan dan Penguatan Ekonomi Lokal Masyarakat Desa

  Penyerahan simbolis Dokumen Modul Pengembangan Pariwisata Desa Hijau Malang, LAPMI -  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Bidang Pembangunan & Pemberdayaan Desa Sukses menyelenggarakan 𝐖𝐨𝐫𝐤𝐬𝐡𝐨𝐩 𝐓𝐚𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐨𝐥𝐚 & 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐫𝐢𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐃𝐞𝐬𝐚 𝐇𝐢𝐣𝐚𝐮 𝐁𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 𝐋𝐨𝐤𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐃𝐞𝐬𝐚 . Kegiatan tersebut diselenggarakan di Desa Pesanggrahan Kota Batu, sejak Jum’at sampai Minggu, 03-05 November 2023 Bidang Pembangunan & Pemberdayaan Desa (PPDesa) HMI Cabang Malang juga menyerahkan secara simbolis Dokumen Modul Pengembangan Pariwisata Desa Hijau kepada DPRD Kota Batu. Penyerahan secara simbolik ini dilakukan oleh Ketua Bidang PPDesa HMI Cabang Malang kepada DPRD Kota Batu yang diwakili oleh Ketua Komisi A DPRD Kota Batu, Ibu Hj. Dewi Kartika, ST. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut melibatkan jaringan BUMDES dari perwakila